News
Seberapa Penting "Saya" dalam About Me?
eka nickmatulhuda
Jan 20, 2021
--Duh, makin susah move on dong ya buat mereka yang kesandung KBGO alias Kekerasan Berbasis Gender Online? Runyam.--
Tapi belakangan ada keinginan untuk mengurai isi pikiran dalam tulisan yang harapannya bisa dipresentasikan dengan baik dan bener-bener ada isinya. Egois atau justru ingin berbagi? Biar waktu dan respon pembaca yang bakal menunjukkan arahnya.
Kali ini gue mau mengurai pikiran tentang About Me. Satu bagian yang selalu ada di website pribadi (kalau korporat atau organisasi, namanya About Us).
Dalam section tersebut, si empunya web diharap mampu memperkenalkan diri dengan baik. Tapi sebaik apa? Dan sedalam apa kita akan menulis tentang diri kita?
Gue sendiri udah berulang kali bongkar uraian pengantar tentang diri, antara lain karena ngga pede, karena ngga tau mesti nulis apa atau karena ngga yakin apa 'Cerita Tentang Saya' sesungguhnya penting dan apakah ada yang bener-bener baca?
Dari sekian banyak artikel yang gue baca, rule of thumb -nya adalah 'saya' menulis tentang 'SAYA" sebagaimana 'saya' ingin orang lain tahu tentang SAYA. Kalau mau dikenal sebagai fotografer, ya jangan bilang tukang gali sumur. Pembaca yang menjadi sasaran (yang biasanya dikasih link ke website) siapa? Editor? Calon klien? Mantan pacar?
Menarik sih, karena kita ngga susah menerangkan panjang lebar tentang diri sendiri, bahkan tanpa ditanya dalam percakapan. "Kalo gue ya.." "Gue sih.." "Soalnya gue orangnya kan bla bla bla". Tapi ketika disuruh promosiin diri dalam About Me itu, bengong.
Melabelkan diri memang kadang-kadang perlu, selama kita bisa mempertanggung jawabkan itu. Lucu juga kalau lu melabelkan diri Artis Sinetron, tapi ngga pernah dapet job lagi selama 10 tahun. Ketika kita melabelkan diri, ada bagian dari diri kita yang mau live up to the name. Atas nama gengsi lah, pembuktian diri lah, terserah. Kenapa juga takut promosikan diri? Kan di website sendiri.. Situ bayar sendiri kan? Kalau orang ngga suka dengan apa yang kita tulis, bukan urusan kita. Dia cukup skip bagian itu kan. Kalau dia nyinyir, ya udah.. mungkin hobi.. dan dia suatu saat akan tulis profesi tukang nyinyir di bagian About Me dalam webnya sendiri.
Penulisannya bisa dari sudut pandang orang pertama atau orang ketiga (mengganti 'saya' dengan 'dia'), siapa tahu masih malu-malu kucing untuk promosikan diri kan.. Dan karena ini memang ajang promosi diri, jangan lupa cantumkan nomor kontak atau email. Udah lah ngga usah pake form contact yang biasa ada itu, terkesan terlalu high profile dan jaga jarak sih menurut gue. Gini aja ngukurnya, kalau lu aja males ngisi form kaya gitu, kenapa juga nyuruh orang ngisi begituan kan?
Jadi seberapa penting? Ya penting lah. Seberapa 'Saya'? Sebanyak yang lu mau dikenal dan mungkin dikenang. Semacam About Me ini juga dibutuhkan ketika kita submit kontes foto, saat apply grant atau kala menjadi peserta pameran. Lebih-lebih kalau pameran solo! Beuh.. mesti bisa dengan baik memperkenalkan diri, mempromosikan diri dan karya. There's nothing wrong with that, really.
Kalau masih bingung, bisa mulai dari nyontek ke fotografer yang mirip-mirip karyanya. Tapi jangan jiplak banget juga lah. Malu ama copy-paste.
Bagaimana dengan About Me yang anti kemapanan kayak yang gue lakukan? Haha.. selama gue mampu menanggung konsekuensinya, biar lah begitu aja.
3,556